Langkat.trieknews.com
Pelatihan perawatan mesin penangkap ikan dari Balai Pelatihan Penyuluhan Perikanan Medan di Kantor Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Provinsi Sumatera Utara dinilai warga tidak tepat sasaran. Rabu (21/6/2023)
Kegiatan pelatihan perawatan mesin penanggap ikan yang berlangsung dari tanggal 19, 20 dan penutupan tanggal 21 juni 2023 diikuti 30 orang peserta yang rata-rata sudah tua dan telah mahir dalam urusan mesin kapal ikan.
Menurut salah seorang peserta jika kegiatan pelatihan dinilai hanya formalitas saja namun demikian mereka berterima kasih karena selama tiga hari pelatihan setiap peserta yang berjumlah 30 orang mendapat Rp. 585.000/peserta.
” kalau urusan permalahan mesin kami dah biasa mengatasi kerusakannya di lapangan apa lagi sebagai pemilik kapal namun karena ada program pelatihan ada uang saku ya lumayan karena kalau benar-benar pelatihan yang benar ngak mungkin dua hari pelatihan langsung bisa dan hari ke tiga selesai acara”. Ujar peserta
Perwakilan BPPP Medan Sugyanto Amd. ST mengatakan kegiatan tersebut dari kementerian perikanan dan kelautan dan sudah sesuai jadwal yang di haruskan hanya 2 hari full pelatihan teori dan praktek dan hari ketiga penutupan.
“kami hanya menjalankan program dan setiap peserta yang berjumlah 30 orang kami berikan uang Rp. 195.000/peserta x 3 hari dengan jumlah Rp. 585.000/peserta.
Kades Jaring Halus H. Usman Spd saat ditanya tanggapannya terkait peserta pelatihan rata-rata sudah berumur tua dan mahir dalam urusan mesin kapal ikan bahkan sekaligus pemilik kapal sedangkan banyak kaum muda yang membutuhkan pelatihan langsung menghindar dan berkilah karna pelatihan yang mengadakan pihak BPPP medan.
Kabid perikanan dan kelautan langkat Roni ginting Spd yang hadir dan menutup acara pelatihan mewakili Kadis Perikanan dan Kelautan Langkat Drs T.M Auzai tidak berhasil dikonfirmasi wartawan karena seakan menghindar di lokasi acara.
Ditempat terpisah seorang warga berinisial Az mengatakan kegiatan pelatihan tersebut tidak ada manfaatnya bagi masyarakat karena peserta hanya pilihan dan yang tau juga orang-orang tertentu.
“Acara pelatihan hanya untuk toke-toke kapal ikan bukannya kami-kami yang sangat membutuhkan keahlian untuk menjadi mekanik kapal”. Ujarnya mengakhiri.(red)