Medan , TriekNews Com – Dalam rapat Paripurna DPRD Kota Medan pada Selasa (3/11) Fraksi PDI Perjuangan menyoroti persoalan banjir hinga saat ini masih belum menemui titk terang. Dari pantauan dilapangan hampir setiap ruas jalan di Kota Medan, akan ditemukan genangan air yang cukup tinggi, dan bahkan sampai menggenangi rumah warga masyarakat bila musim hujan seperti saat ini, ujar Margaret, MS saat membacakan Pemandangan umum dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan pada rapat paripurna tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Medan untuk Tahun Anggaran (TA) 2021.
Dikatakan Margaret, terjadinya banjir di Kota Medan diakibatkan banyaknya drainase yang tumpat dan tidak berpungsi sama sekali, Selain itu, banjir yang terjadi juga diakibatkan karena terjadinya pendangkalan atau penyempitan aliran sungai yang ada di kota Medan, seperti sungai Deli, sungai Babura dan beberapa sungai kecil lainnya.
“Permasalahan ini terjadi di setiap musim hujan dan seolah olah tidak ada solusi yang dilakukan, untuk mengatasinya.Apakah pemeintah kota Medan belum memiliki konsep dan strategi untuk mengatasinya permasalahan ini, sementara alokasi anggaran untuk proram ini setiap tahun diangarkan cuku besar,”ucapnya.
Selain permasalahan banjir, masyarakat juga kerap mengeluhkan terkait banyaknya bangunan gedun gedung sekolah yang rusak,ketersediaan obat dan alat kesehatan Puskesmas yang kurang.
“Lampu jalan yang lebih banyak padam daripada menyala, jalan yang berlubang dan jalan setapak yang tidak terbangun, ketersediaan tempat penampungan sampah sementara yang sangat minim, kemacetan lalu lintas yang semakin menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat serta penataan atau pembangunan pasar –pasar tradisional hingga saat ini tidak bisa dituntaskan hal ini ditindaklanjuti dan dicari solusi untuk menyelesaikannya,”kata Margaret.
Sambung Margaret, permasalahan sanitase dan keterbatasan air bersih untuk konsumsi rumah tangga juga menjadi persoalan yang dinilai sangat menghawatirkan di kota Medan saat ini. Bila tidak ditangani secara serius dapat menimbulkan persoalan baru kedepan dari laporan dan keluhan sebagian besar warga masyarakat kota Medan.
Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga di beberapa kecamatan di kota Medan saat ini Kondisinya sudah sangat rawan, dalam setiap pelaksanaan reses yang kami lakukan hal ini selalu dikeluhkan oleh masyarakat,”ucapnya.
Untuk itu sambung Margaret, argumentasi bahwa urusan pengadaan air bersih bukan tanggungjawab kota Medan,namum menjadi tanggungjawab pemerintah Provnsi Sumatera Utara karna pengelolaan air bersih merupakan wewenang pemerintah daerah Sumatera Utara, menurut pandangan fraksi PDI Pejuangan tidak dapat dijadikan alasan. Selanjutnya disampaikan Margaret mengenai peredaran narkoba dan kebrutalan pelaku begal yang akhir-akhir ini kembali marak di kot Medan, menimbulkan keresahan dan ketakutan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya. “Untuk itu melalui siding paripurna dewan yang terhormat ini PDIP pada saat saudara Pjs Walikota Medan untuk menginstruksikan Camat lurah dan kepala lingkungan bekerjasama dengan warga supaya lebih meningkatkan pengawasan peredaran narkoba di lingkungan masing-masing,” katanya (cr21/B.Rambe)