KETUA DPC FERARI LANGKAT : SAYA KECEWA DENGAN KINERJA POLRES LANGKAT

    173

    Langkat, trieknews.com
    Adalah Muhammad Firdaus 16 Tahun, warga Stabat Lama kecamatan Wampu, mendapat perlakukan / dugaan penganiayaan dari seseorang / sekelompok orang dari sebuah perguruan pencak silat di kecamatan Wampu..

    Kejadian ini bermula pada hari pertama bulan Januari 2023, Selepas magrib korban Muhammad Firdaus, di jemput untuk di ajak latihan bersama oleh W (inisial). Bukannya latihan, korban Muhammad Firdaus malah di laga / adu duel dengan RD 19 Tahun..

    Awalnya korban Muhammad Firdaus sempat menolak di ajak Sparing, Namun karena terus di desak / dipaksa oleh DI (inisial), akhirnya korban mematuhi..

    Parahnya korban yang bukan seorang profesional dalam pencak silat, di tandingkan dengan RD 19 Tahun seorang profesional dalam pencak silat, tak pelak lagi korban di hajar tanpa ampun..

    Padahal di ronde kedua, korban sudah mengatakan tidak kuat lagi, namun kembali DI memaksakan kehendak dengan alasan sudah tanggung..

    Jelas perbuatan oknum pengurus pencak silat tersebut tidak berprikemanusiaan, bagaimana mungkin korban yang berusia 16 Tahun, dilaga dengan lawan yang profesion berusia 19 Tahun?
    Biadab benar perbuatan mereka, Ketus Ukurta Toni Sitepu, SH. CPM. Ketua DPC FERARI Langkat kamis(2/2/2023).

    Parahnya laga / duel tersebut di rekam, dan videonya di sebar luaskan di media sosial, sontak ajak keluarga korban (nenek) yang melihat video tersebut, langsung membuat laporan di unit UPPA polres Langkat pada tanggal 4 Januari 2023..

    Namun apa daya, ketika orang susah menjadi korban, sepertinya dunia tak menganggapnya, hingga pada tanggal 2 Febuari 2023, Nenek korban yang bernama Marsini 58 Tahun, meminta bantuan hukum pada Kantor DPC FERARI LANGKAT..

    Setelah meminta keterangan dari korban Muhammad Firdaus, Ukurta Toni Sitepu, SH. CPM. mengatakan, Saya kecewa dengan Polres Langkat, khusunya UPPA Polres Langkat, pasalnya setelah 30 hari sejak di buatnya pengaduan, sampai berita ini di tayangkan, Klien kami Belum menerima SPDP, padahal para saksi sudah di ambil keterangan..

    Saat di tanya awak media, apa langkah yang akan di tempuh?
    Ukurta Toni Sitepu, SH. CPM. Ketua DPC FERARI Langkat menjawab : kita akan melayang surat ke Bapak Kapolres Langkat, Bapak Kapolda Sumut, Bapak Dir. Wasidik Polda Sumut & Bapak Kapolri..

    Untuk di ketahui, tak hanya berhenti sampai disitu, kurang lebih pada pukul 24:00 Wib di waktu yang sama, Korban Muhammad Firdaus kembali di ajak pergi Oleh RD 19 beserta 4 orang temannya ke wilayah SD di sekitaran GOR Stabat..

    Setibanya Disana, korban kembali di hajar selama kurang lebih 2 jam, korban di tendang, di pukul oleh rekan rekan RD..

    Setelah puas menganiaya korban, salah seorang teman RD mengancam akan membunuh & menculik korban bila buka suara..

    Jadi pesan saya kepada Bapak Kapolres Langkat, mohon di koreksi bawahanya yang tidak profesional dalam bekerja, apakah kita harus menunggu korban jatuh (meninggal?), atau menunggu firdaus firdaus lain nya di hajar tanpa ampun? Tanya Ukurta Toni Sitepu, SH. CPM.

    Segera tangkap para pelaku tindak kejahatan yang mengatas namakan salah satu pencak silat yang berada di kecamatan Wampu, Langkat harus aman, Langkat harus kondusif tanpa syarat, tutup UTS panggilan sehari hari.(red)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini